SatuMimpi.com – Mengenal Model Bisnis Yang Harus Diperhatikan Bagi Perusahaan Startup. Di era sekarang sudah sangat banyak sekali jenis – jenis bisnis atau model – model bisnis yang muncul. Bahkan di era sekarang ini hampir apa saja bisa dijadikan bisnis untuk menghasilkan cuan.
Bisnis di indonesia sudah sangat berkembang, dari mulai usia remaja hingga yang usia tua pun banyak yang berbisnis. Tidak sedikit juga Bisnisnya yang sudah mendunia, Dan tidak sedikit juga yang sudah merasakan kegagalan dalam berbisnis namun masih tetap kerja keras untuk bangkit lagi dari keterpurukan gagalnya berbisnis.
Yaah sobat readers, seperti itulah perputaran cobaan dalam kehidupan yang terus – menerus bermunculan untuk merubah dan menguatkan mental kita dalam berbisnis. Memang seharusnya seperti itu ketika kita sedang mengalami kegagalan dalam suatu hal. Nah dibawah ini admin sudah menyiapkan beberapa Jenis Bisnis yang dapat kalian coba untuk tekuni, Terutama untuk Perusahaan Startup, ada beberapa jenis bisnis yang mungkin akan cocok juga untuk perusahaannya. Yuk simak ulasannya dibawah ini sobat SatuMimipi.
Beberapa Model Bisnis Yang Harus Diperhatikan
Sebelum admin memulai untuk membagikan beberapa model bisnis tersebut ke sobat SatuMimpi, admin akan memberikan terlebih dahulu penjelasan dari Model Bisnis tersebut itu apa.
Model Bisnis
Model bisnis itu sendiri adalah struktur atau konsep bagaimana suatu produk dipersepsikan oleh konsumen. Dengan model bisnis, konsumen dapat mempelajari bagaimana produk Anda dibuat di tangan mereka sehingga umpan balik konsumen yang berharga dapat terbentuk. Model ekonomi ini juga didasarkan pada 3 faktor, yaitu persepsi konsumen, penjualan dan penciptaan. Contoh model bisnis sederhana adalah ketika Anda mengunduh game secara gratis dan itu termasuk pembelian dalam aplikasi. Termasuk juga contoh model bisnis yang sudah banyak digunakan oleh produk digital seperti game.
Nah berikut ini ulasan mengenai beberapa model bisnis yang tadi ingin admin sampaikan. Berikut ulasannya.
1. Distributor
Distribusi adalah model bisnis dimana penjual membeli produk langsung dari produsen (produsen) dan menjualnya kembali ke pengecer. Contoh distributor: dealer sepeda motor.
2. E-Commerce
E-commerce merupakan model ekonomi dimana transaksi dilakukan seluruhnya secara online atau online. Penjual tidak menjual barangnya secara langsung atau offline.
3. Brick and Click
Brick and Click adalah model dimana transaksi dapat dilakukan baik secara online maupun offline. Transaksi dapat dilakukan di lokasi transaksional seperti toko dan juga dapat dilakukan secara online seperti website dan media sosial. Contoh model ini adalah distribusi pakaian.
4. Brick and Mortar
Brick and mortar adalah model bisnis tradisional di mana penjual, pengecer, produsen besar, dan konsumen berinteraksi tatap muka di lokasi transaksional seperti pasar, toko, atau lokasi produksi tatap muka. Biasanya produk yang dijual dengan model brick and mortar adalah produk yang tidak tahan lama.
5. Peer-to-Peer
Peer-To-Peer adalah model bisnis berbasis internet dan terdesentralisasi di mana penjual dan pembeli dapat berinteraksi secara langsung tanpa pihak ketiga. Bentuk bisnis ini sering dicari oleh pedagang perorangan atau penjual barang bekas di jejaring sosial.
6. Subscription(Langganan)
Subscription adalah model bisnis yang umumnya ditujukan untuk konsumen yang memilih untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk produk tertentu. Model berlangganan biasanya berbasis waktu, seperti satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun, dan juga dibagi menjadi paket ekonomi seperti paket dasar, premium, atau bisnis.
7. IT Service
IT Service adalah model bisnis yang biasanya diterapkan oleh startup atau pengusaha dan berfokus pada pengembangan perangkat lunak dan aplikasi. Model ini terbagi menjadi tiga yaitu SaaS, PaaS dan IaaS. Yang pertama adalah software as a service (SaaS), di mana perusahaan pengembang sepenuhnya mengelola produk yang ditawarkan. Contoh: Perangkat lunak dan aplikasi ada.
Platform as a Service (PaaS) sedikit berbeda dari SaaS dalam hal penggunaan. Ketika pembeli membeli seluruh teknologi dan perusahaan menjualnya sebagai prosesor, penyedia, dan penyimpanan data. Sedangkan Infrastructure as a Service (IaaS) adalah tempat dimana vendor atau provider hanya menyediakan server untuk menyimpan data.
8. Dropship
Dropship adalah model bisnis dimana penjual tidak memiliki produk dan peran penjual hanya sebagai pintu untuk transaksi atau penyimpanan barang siap jual. Sedangkan produk asli milik produsen atau pemasok. Metode bisnis dropshipping adalah ketika dropshipping menerima pesanan, produsen atau pemasok akan segera menyiapkan barang sesuai pesanan. Biasanya model bisnis dropshipping diterapkan oleh pionir komersial (startup) karena mudah dilakukan tanpa modal.
9. Advertisement
Advertisement adalah model bisnis di mana perusahaan mengandalkan layanan periklanan untuk mendapatkan pendapatan. Biasanya model ini milik media digital seperti YouTube, The Guardian, Forbes, di mana konten mereka dapat diakses secara bebas tetapi sarat dengan iklan.
10. Franchise
Franchise atau dengan nama lainnya Waralaba. Model bisnis ini sangat populer di Indonesia. Sistem model ini adalah dimana franchisor menjual dan memberikan hak atau merek dagang tertentu kepada franchisee (penerima waralaba). Franchisee membeli merek, bahan, dan peralatan yang mereka miliki. Peran franchisor dengan franchisee juga dilakukan dalam bentuk pelatihan agar standar kualitas yang sama dengan produk yang diberikan oleh franchisee. Model Bisnis Yang Harus Diperhatikan Bagi Perusahaan Startup
Penutup
Oke sobat SatuMimpi. Itu tadi beberapa model bisnis dan penjelasannya yang harus di perhatikan oleh perusahaan atau pengusaha startup. karna model – model bisnis tersebut sangat penting dan sangat mempengaruhi bagi peluang meningkatnya startup tersebut.